Kamis, 28 April 2016

TEKNIK BUDIDAYA HIDROPONIK

TEKNIK BUDIDAYA HIDROPONIK
            Teknik budiaya hidroponik bukanlah teknologi yang tergolong baru dalam bidang pertanian yang telah memberikan banyak manfaat. Hidroponik atau hydroponics, berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata hydro yang berarti air dan kata ponos yang berarti kerja, sehingga hidroponik bisa diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yang dilarutkan dalam air atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu-bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Tetapi tidak jarang, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu hidroponik dan bagaimana cara hidroponik ini memberikan keuntungan yang banyak. Didalam essai ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai dasar-dasar teknologi budidaya hidroponik, berbagai macam teknik hidroponik yang biasa diaplikasikan, bagaimana prospek usaha hidroponik ini untuk kedepannya, dan manfaat hidroponik.
Dalam hidroponik, diperlukan beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara, sehingga dapat menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas.
Peralatan dasar untuk memenuhi kriteria tersebut di atas adalah :
Dalam upaya memproduksi tanaman atau makanan secara hidroponik, diperlukan beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara/nutrisi, sehingga dapat menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas.
Peralatan dasar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria tersebut di atas adalah :
1.Tempat tumbuh tanaman, seperti bak atau kolam penampung, pot, dan bedengan.
Diusahakan agar tempat tumbuh tanaman dijaga kebersihannya secara berkala dengan membersihkan dan menghilangkan tumbuhan atau tanaman lain yang tidak diinginkan (terutama dalam bedengan atau kolam penampung).
2.Aerator
Alat ini dipakai untuk tercukupinya oksigen untuk pertukaran udara dalam daerah perakaran. Kekurangan oksigen akan mengganggu penyerapan air dan nutrisi oleh akar dan respirasi
3. Larutan Nutrisi
Larutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga harus tepat dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini dibagi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg) dan mikro ( B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical conductivity (EC) larutan tersebut.Semakin tinggi konsentrasi larutan semakin tinggi arus listrik yang dihantarkan (karena pekatnya kandungan garam dan akumulasi ion mempengaruhi kemampuan untuk menghantarkan listrik larutan nutrisi tersebut).Larutan nutrisi dapat dibuat sendiri dengan melarutkan Larutan nutrisi juga dapat dipertahankan dan dikontrol sesuai dengan kebutuhan tanaman dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.Hal ini mendasari adanya sistem kontrol secara sederhana maupun otomatis pada larutan nutrisi.Selain EC dan konsentrasi larutan nutrisi, suhu dan pH merupakan komponen yang sering dikontrol untuk dipertahankan pada tingkat tertentu untuk optimalisasi tanaman.Suhu dan pH larutan nutrisi dikontrol dengan tujuan agar perubahan yang terjadi oleh penyerapan air dan ion nutrisi tanaman (terutama dalam hidroponik dengan sistem yang tertutup) dapat dipertahankan.Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi pada larutan nutrisi dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan air dan ion nutrisi, untuk tanaman sayuran suhu optimal antara 5-15oC dan tanaman buah antara 15-25oC.Beberapa tanaman sayuran dan buah dipertahankan mempunyai tingkat pH dan EC tertentu yang optimal. Teknik budidaya hidroponik memeiliki berbagai macam gaya dalam mengaplikasikannya. Berikut adalah beberapa teknik hidroponik yang sering diterapkan kebanyakan orang selama ini.
Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec.Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik, baskom, bak semen, atau tangki.Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman.Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman.  Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dantanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong besar. Ketika kita telah mengetahui beberapa teknik budidaya hidroponik yang sering digunakan dalam pembuatan hidroponik ini, tentu kita akan berfikir, bagaimana prospek hidroponik ini kedepannya, apakah hidroponik ini cukup bisa dikatakan usaha yang bisa memiliki prospek yang terang dikemudian hari?
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistimbercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia.Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar tradisional.Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetariandalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran danbuah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadipermintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, sepertiSingapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanamanhidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalianinvestasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluangusaha yang pantas untuk digeluti !
Walaupun hidroponik ini mahal dengan biaya yang cukup tinggi masih menjadi salah satu kendala, tetapi untung yang didapatkan dari hidroponik ini bisa mencapai 5 kali lipat dibandingkan teknik konvensional. Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2 sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipa saluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun.Sehingga sangat bagus untuk kita jika teknik budidaya hidroponik ini digeluti, karena sangat banyak sekali manfaat yang bisa kita rasakan dari upaya ini untuk kedepannya.Dengan prospek yang menjanjikan ini, kita juga bisa merasakan betapa banyaknya manfaat dari hidroponik ini.
Manfaat Tanaman hidroponik sangat banyak sekali, kita mengetahui bahwasanya hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi walaupun dengan luas tempat yang terbatas ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
•           Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, hidroponik ini menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
•           Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
•           Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
•           Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang dipakai.
•           Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
•           Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
•           Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
•           Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman.
•           Tidak perlu banyak tenaga kerja.
•           Lingkungan kerja lebih bersih.
•           Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat dalam tanah.

Jadi, kita tidak perlu ragu untuk melakukan teknik hidroponik ini disekitar rumah, atau bahkan untuk skala yang besar, meskipun investasi awal besar, namun hasil yang kita proleh akan jauh lebih besar, jika kita memperhatikan dasar-dasar teknologi hidroponik ini secara benar, anda akan merasakan bahwa prospek kedepan tanaman hidroponik ini akan sangat bagus karena permintaan masyarakat akan tanaman yang berkualitas baik seperti yang dihasilkan dari produksi teknik budidaya hidroponik ini semakin meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar